Laskar89 adalah kelompok ekstremis yang terkenal karena aktivitas kekerasannya di Indonesia. Kelompok tersebut, yang diyakini memiliki hubungan dengan ideologi Islam radikal, bertanggung jawab atas berbagai serangan terhadap kelompok agama minoritas, pejabat pemerintah, dan pasukan keamanan.
Namun apa sebenarnya yang mendorong kelompok ekstremis ini? Apa ideologi mereka, dan apa yang memotivasi mereka melakukan tindakan kekerasan?
Untuk mengungkap ideologi Laskar89, kita harus melihat dulu akarnya. Kelompok ini didirikan pada akhir tahun 1980an oleh seorang mantan perwira tentara Indonesia bernama Ismail Yusanto. Yusanto pernah menjadi anggota Front Pembela Islam (FPI), kelompok ekstremis lain yang terkenal dengan taktik kekerasannya. Namun, ia memisahkan diri dari FPI dan membentuk Laskar89 demi menekuni paham Islam radikal miliknya sendiri.
Inti dari ideologi Laskar89 adalah keyakinan akan berdirinya negara Islam di Indonesia yang diatur berdasarkan hukum syariah yang ketat. Kelompok ini memandang dirinya sebagai pembela Islam melawan apa yang mereka anggap sebagai pengaruh budaya Barat dan sekularisme yang merusak. Mereka memandang diri mereka sebagai pejuang bagi Allah, berperang melawan musuh-musuh Islam dan berupaya menyucikan negara dari orang-orang kafir.
Laskar89 juga menganut pandangan masyarakat yang sangat konservatif dan tidak toleran. Mereka percaya bahwa non-Muslim dan mereka yang tidak menganut penafsiran Islam yang ketat adalah musuh agama dan harus ditindak sebagaimana mestinya. Pandangan dunia ini telah menyebabkan kelompok ini melakukan serangan terhadap umat Kristen, Buddha, dan agama minoritas lainnya, serta terhadap pejabat pemerintah dan pasukan keamanan yang mereka lihat sebagai kolaborator musuh.
Taktik kelompok ini brutal dan tanpa kompromi. Mereka bertanggung jawab atas pemboman, pembunuhan, dan tindakan kekerasan lainnya yang mengakibatkan kematian warga sipil tak berdosa. Laskar89 juga diketahui menyasar perempuan dan anak-anak, dan memandang mereka sebagai sasaran yang sah dalam upaya mereka mendirikan negara Islam.
Namun apa yang mendorong anggota Laskar89 melakukan tindakan kekerasan keji tersebut? Beberapa ahli percaya bahwa rasa duka dan marginalisasi memainkan peran penting dalam meradikalisasi individu dan menarik mereka ke kelompok seperti Laskar89. Kemiskinan, pengangguran, dan pencabutan hak politik dapat menciptakan tempat berkembang biaknya ekstremisme, ketika individu mencari tujuan dan identitas dalam kelompok yang menawarkan mereka rasa memiliki dan pemberdayaan.
Kesimpulannya, ideologi Laskar89 berakar pada tafsir Islam radikal yang berupaya mendirikan negara Islam di Indonesia. Keyakinan kelompok ini sangat konservatif dan tidak toleran, sehingga menyebabkan mereka melakukan tindakan kekerasan terhadap agama minoritas dan pejabat pemerintah. Memahami ideologi Laskar89 sangat penting dalam memerangi aktivitas ekstremis mereka dan mempromosikan perdamaian dan toleransi di Indonesia.
